Kamis, 29 Desember 2016

Pengaturan Kamera Terbaik Untuk Fotografi Makro

Pengaturan Kamera Terbaik Untuk Fotografi Makro. Fotografi makro, ya fotografi yang mulai banyak di gemari bagi kalangan fotografer dewasa ini. Apalagi dengan keluarnya smartphone yang menghadirkan kamera dengan resolusi megapixel yang tinggi sehingga banyak bermunculan komunitas-komunitas fotografi handphone seperti makro. Sebenarnya fotografi sudah lama ada tetapi dulu harga lensa dan kamera masih sekali sehingga jarang sekali orang yang mau menekuni dunia fotografi khusunya makro.


Fotografi makro menonjolkan detail dari setiap gambar yang dihasilkannya. Dan juga membutuhkan ketelitian dalam setiap pengambilan gambarnya karena yang di ambil adalah objek yang terbilang sangat kecil seperti hewan kepik, lalat, nyamuk, dll. Dan disini saya akan membagi ilmu yang baru saya pelajari agar anda mampu membuat fotografi makro lebih menarik lagi. Saya akan menjelaskan pengaturan kamera terbaik dalam fotografi makro.

Mendapatkan kualitas close-up yang terbaik adalah dengan cara memperhatikan detail dari objek yang akan kita ambil gambarnya. Dan untuk mendapatkan hal ini anda harus mulai tau tentang pengaturan kamera anda dan anda harus berfokus pada kedua subjek yaitu objek dan juga latar belakang dari objek. Hal ini akan memebuat anda mendapatkan latar belakang yang sempurna.

Sama seperti saat mengambil gambar portrait, dalam fotografi makro kita juga harus memperhatikan kedalaman lapangan sebagai faktor yang paling pentingnya. Karena itu anda harus mengatur kamera anda ke mode eksposur aperture-priority untuk memberikan anda kontrol atas pengaturan aperture dalam kamera.

Sebuah aperture f/8 adalah titik awal yang cocok untuk pengambilan gambar makro, tetapi anda mungkin akan mengubah pengaturan ini untuk mencapai jumlah yang tepat dari kedalaman lapangan untuk pengambilan gambar anda saat itu. Intinya yang paling penting adalah untuk beralih ke fokus manual saat anda mulai memotret close-up suatu objek makro tersebut, fokus adalah hal penting dalam mempelajari fotografi makro, dan menggunakan manual bukan otomatis. Fokus akan membuat lebih mudaj untuk mendapatkan area yang tepat dari objek yang akan anda ambil gambarnya menjadi tajam dan benar-benar fokus.

Banyak sekali objek makro yang akan membuat frame anda dengan warna tunggal, white balance otomatis akan menghasilkan warna tunggal seperti itu. Jadi solusinya adalah beralih ke salah satu preset white balance dan hal ini akan membantu anda menghindari hal diatas. Tetapi pengaturan white balance harus sesuai dengan kondisi pencahayaan pada lingkungan anda mengambil gambar.

Banyak sekali hambatan dalam mengambil gambar makro yang bagus, terkadang anda tidak akan mendapatkan kualitas gambar yang terbaik karena kamera goyang dan gerakan objek yang cepat dapat membuat anda tidak mungkin untuk megeambil gambar pada kecepatan rana yang sangat lambat. Pengaturan ISO 200 adalah mungkin rekomendasi yang baik antara kualitas gambar dan memungkinkan kamera untuk memilih kecepatan rana yang paling cepat menjadi mungkin.

Memilih aperture yang tepat adalah salah satu cara yang akan memnbuat sebanyak mungkin objek lebih fokus dan memiliku blur pada latar belakangnya, ini adalah salah satu kunci dalam suksesnya fotografi makro.

Jadi meskipun anda telah mengatur aperture anda ke pengaturan umum seperti f/8 anda juga perlu untuk mengubah peraturan ini dengan cepat sesuai dengan objek yang ada di hadapan anda.

Ketika anda memulai megambil gambar cobalah untuk memperhatikan kecepatan rana, kamera goyang akan menjadi masalah besar ketika anda mengambil gambar close-up. Jika kecepatan rana terlalu lambat ini tidak memungkinkan bagi anda untuk mengambil gambar dalam kondisi memegang kamera secara manual. Anda membutuhkan platform yang benar-benar stabil seperti tripod, ya anda harus menggunakan tripod untuk menghasilkan gambar yang stabil karena menggunakan kecepatan rana yang lambat.

Dan misalkan jika saat anda mengambil gambar terdapat angin yang bertiup kencang maka hal ini akan melebihi masalah seperti saat anda memegangi kamera anda secara manual tadi. Danjika ini terjadi pada anda satu-satunya cara adalah dengan mengatur kecepatan rana lebih cepat dan meningkatkan pengaturan ISO pada kamera anda.

Namun jika anda tidak mempunyai/membawa tripod, anda dapat mengubah mode pengambilan gambar ke continous shooting dan mengambil gambar secara sebanyak-banyaknya denga sangat cepat. Hal ini akan meningkatkan peluang anda bahwa setidaknya ada satu gambar yang akan terlihat paling tajam di antara gambar yang lainnya.

Hal ini karena bahkan perubahan sangat kecil dalam jarak antara kamera dan objek akan menyebabkan kesalahan fokus pada banyak gambar makro tanpa tripod. Mode brust akan memberikan serangkaian tembakan di berbagai jarak dengan sangat teliti. Anda juga harus memperhatikan white balance pada kamera anda untuk mendapatkan warna yang akurat. Jika misalnya cahaya jatuh pada objek anda melalui dedaunan, itu akan menjadi lebih hijau dari biasanya.

Jika ini terjadi maka berarti nilai-nilai yang telah ditetapkan adalah normal (atau white balance otomatis) tidak memberikan warna yang sesungguhnya. Dalam situasi seperti ini sebaiknya anda menggunakan custom pre-set white balance.

Dibawah ini adalah ringkasan pengaturan khusus untuk fotografi makro :

File format : RAW
Exposure : Mode
Aperture-priority
Aperture : f/8
ISO : 200
Shutter Speed : 1/1000 sec
Focus mode : Manual
Drive Mode : Single Shoot
White Balance : Daylight

Nah mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan tentang penngaturan terbaik untuk melakukan
fotografi makro. Semoga tulisan saya di atas dapat bermanfaat bagi kita semua dan bisa menambah ilmu fotografi kita.

Post By : Imam Sapi'i
Baca selengkapnya

Cara Mengatasi Error 30 Canon EOS 5D Mark II

Error 30 Canon EOS 5D Mark II apa penyebab dan bagaimana solusi mengatasi nya? simak pembahasannya dalam artikel berikut.


Singkat cerita seorang teman datang dan membawa kameranya yaitu Canon EOS 5D Mark II, dia mengeluhkan seputar permasalahan pada gear peralatan yang menjadi teman setianya dalam mengabadikan gambar tersebut. Pada kamera tersebut sesekali ketika sedang menjepret keluar pesan kode error 30 dilayar display, walaupun tidak berpengaruh terhadap hasil foto di memori card namun ia merasa sangat terganggu dengan kondisi tersebut.

Ia bercerita bahwa kamera tersebut memang sering dipakai untuk “perang” mengejar moment diberbagai kesempatan sesuai profesinya sebagai freelance fotografer, sehingga mode dengan FPS tinggi atau continues shooting sangat sering di gunakan.

Selanjutnya juga ia menambahkan bahwa pesan Error 30 Canon EOS 5D Mark II tersebut akan menghilang setelah kamera dihidupkan ulang (On/OFF). Kode error tersebut juga tidak selalu muncul tiap waktu, tapi random pada waktu-waktu tertentu saja.

Berangkat dari obrolan tersebut lantas kami menuju ke salah satu tempat service kamera di kawasan Pasar Baru Jakpus (Baca : Daftar tempat service kamera dslr canon Nikon) yang sudah menjadi langganan dan percaya dengan hasil kerjanya dengan harapan kamera tersebut bisa diperbaiki. Kami memilih membawa keservice non resmi dengan asumsi dapat menekan biaya perbaikan ataupun penggantian sparepart.

Layaknya Dokter dan pasien yang sedang berkonsultasi terjadilah beberapa percakapan seputar masalah Error 30 Canon EOS 5D Mark II tersebut . Kesimpulan awal tekhnisi di bengkel memberikan beberapa asumsi atau dugaan awal/diagnosa kerusakan yang terjadi, namun belum bisa dipastikan 100% sebelum dilakukan pengecekan dalam artian pembongkaran.

Berikut Dugaan Awal Penyebab Error 30 Canon EOS 5D Mark II:
Ada masalah pada kabel fleksibel yang menghubungkan tombol shutter dengan mainboard
Ada masalah pada shutter blade/hordeng kamera.
Kerusakan mekanis pada blok shutter.

Selesai diskusi tersebut akhirnya disepakati bahwa kamera perlu dilakukan pembongkaran untuk memastikan kerusakan, waktu pengerjaan sekitar 1-3 hari tergantung berat ringannya kerusakan dan ketersediaan parts. Kamera pun terpaksa harus rawat inap.

Keesokan harinya teknisi memberi kabar soal kerusakan Error 30 Canon EOS 5D Mark II tersebut dan menyimpulkan bahwa:
Error 30 Canon EOS 5D Mark II pada kasus tersebut disebabkan karena dudukan per (per balik) pada mekanis shutter patah (Bagian Blok Shutter), sehingga per terebut tidak menjalankan fungsinya. Akibatnya kamera memberikan kode error pada layar.

Teknisi memberikan opsi pilihan perbaikan yaitu pertama Ganti satu set blok mekanis shutter baru dengan harga sparepart dibilang relatif tinggi, kedua kanibal atau sparepart bekas yang memiliki kesamaan dengan fungsi yang masih layak dengan harga yang jauh lebih ekonomis. Akhirnya dipilihlah opsi kedua.

Sore hari dikabarin lagi bahwa kamera sudah selesai diperbaiki dan di test fungsi aman lancar.

Post By : Imam Sapi'i
Baca selengkapnya

TIPS Merawat Baterai Kamera

Baterai kamera sebagai salah satu komponen utama penunjang kinerja sebuah DSLR memerlukan perawatan khusus agar dapat berfungsi maksimal, usia pakai yang lama serta aman bagi bodi kamera. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam hal perawatan baterai kamera? simak pembahasannya pada bahasan berikut.


Dalam hal perawatan baterai kamera dslr berikut point-point utama sekaligus tips yang bisa dijadikan pedoman:

Baterai Original dan Tiruan/KW.
Dari kedua pilihan ini baterai original tentu saja memberikan kualitas yang lebih baik. Selain ukuran fisik yang lebih presisi, material juga lebih baik. Yang paling mencolok adalah jumlah cycle Count atau seberapa banyak baterai tersebut bisa di isi ulang jauh lebih tinggi dan real dibanding baterai tiruan/kw. Jadi ngomongin awet tidaknya baterai anda salah satunya tergantung dari faktor ini, harga ngga bohong.

Charger Original dan Tiruan/KW
Kualitas charger juga menentukan awet tidaknya baterai kamera anda, charger original mempunyai kemampuan yang lebih baik dan relatif stabil dalam memberikan supply kepada baterai yang di charger sehingga tidak merusak rangkaian elektronik serta sel-sel pada baterai. Tatkala baterai penuh charger original lebih presisi memutus arus listrik ke baterai yang dicharger agar tidak terjadi overcharger yang memperpendek usia pakai atau mengurangi recycle count baterai.

Cycle Count Baterai
Perhatikan juga bahwa Cycle Count (seberapa kali/banyak baterai bisa diisi ulang) untuk tipe lithium ion baterai sekitar 300-500 cycle, setelah lewat masa tersebut kinerja baterai sudah tidak semaksimal dibanding sebelumnya.

Pola Charge – Pengecasan
- Menurut beberapa sumber pola pengecasan yang baik adalah minimal 15% sisa daya yang ada di baterai, serta maksimal di 90-100%.Jangan terlalu sering mengecas baterai pada kondisi daya masih diatas 90%, akan memperpendek usia pakai.Jangan biarkan bateri terlalu lama tidak digunakan, seiring waktu terjadi penyusutan daya yang ada didalam baterai apalagi berada dibawah suhu ideal. Semakin dingin maka penyusuatan semakin cepat, sebaliknya semakin panas mempercepat kerusakan sel baterai.
- Baterai yang terlalu lama tidak digunakan akan merusak sel baterai itu sendiri yang mengakibatkan baterai tidak bisa dicharger kembali. Pada beberapa kasus baterai berumur muda/baru sekalipun jika lama tidak digunakan akan rusak.

Penyimpanan
- Lepaskan baterai dari bodi kamera jika lama tidak digunakan agar tidak terjadi penyusutan daya 
yang cepat.
- Masukan baterai kedalam casing/box baterai/tempat penyimpanan khusus agar pin konektor baterai terhindar dari benda-benda yang dapat mengakibatkan korsleting (logam/dll). Pin baterai yang korslet akan merusak baterai dan mengurangi usia pakai baterai secara signifikan.
Baca selengkapnya

Cara Membuat Light Painting Dengan Smartphone

Light Painting adalah salah satu jenis fotografi yang banyak di gandrungi para fotografer-fotogafer muda karena keindahannya. Selain karena keindahannya fotografi jenis satu ini juga menuntut kreatifitas kita. Karena disini kita bermain dengan cahaya dan memainkannya hingga membentuk suatu objek yang kita inginkan. Light Painting bisa dibilang seni fotografi yang menggunakan teknik long exposure untuk menangkap cahaya sebagai objeknya, cahaya yang dijadikan objek foto ini sengaja dibentuk untuk membuat pola tertentu.


Light Painting ini sering sekali dibuat dengan kamera DSLR karena settingan kameranya yang lengkap. Namun seiring perkembangan teknologi handphone juga mengalami perkembangan dalam segi kameranya. Smartphone adalah handphone pintar saat ini yang terus mengalami perkembangan yang cukup siginifikan. Banyak sekali fitur-fitur yang terus mengalami perkembangan, salah satunya adalah kualitas kameranya. Kamera smartphone saat ini semakin dibekali fitur yang kualitasnya hampir menyerupai kamera-kamera digital seperti DSLR. Nah maka dari itu kita bisa membuat Light Painting dengan Smartphone tanpa mahal-mahal membeli kamera DSLR.

Kunci dalam membuat Light Painting ini adalah dengan berada di dalam suatu tempat/ruangan dengan kondisi cahaya yang gelap. Jika kita ingin membuat Light Painting di luar ruangan maka kita harus melakukan pemotretan pada malam hari. Tetapi jika kita ingin membuat Light Painting di dalam ruangan makan kondisikann ruangan itu benar-benar gelap agar gambar yang kita hasilkan nanti benar-benar maksimal.

Sebelum melakukan pemotretan/pengambilan gambar sebaiknya anda membuat perencanaan terlebih dahulu, apa yang akan kita buat nanti dan bagaimana gerakan cahayanya agar saat pengambilan gambar tidak sering membuat kesalahan. Dan tentunya perancanaa/konsep juga sangat mempengaruhi kualitas dari Light Paintingmu.

Dibawah ini adalah peralatan yang anda butuhkan untuk membuat Light Painting :
- Smartphone
- Tripod
- Sumber Cahaya (Senter, LED warna (lebih bagus)
- Aplikasi Camera FV-5 (Download di Playstore)

Settingan kamera untuk membuat Light Painting :
Buka aplikasi Camera FV-5 terlebih dahulu, setelah itu lalu setting shutter speed di custom atur waktunya di atas 20/detik atau sesuaikan dengan keinginan anda sendiri, sesuaikan dengan panjang atau lama anda dalam membuat lukisan cahaya anda. Atur settingan WB di mode bulb dan atur ISO sebanyak 100.

Setelah semua sudah di atur sesuai seperti di atas tadi sekarang saatnya untuk pengambilan gambar. Tinggal pencet tombol shutter pada kamera lalu mulailah membuat tulisan/gambar menggunakan senter tadi. Untuk hasil yang lebih maksimal dan gambar lebih stabil usahakan untuk memakai tripod karena ibarata kata Light Painting tanpa tripod itu seperti "Sayur tanpa garam. Atau anda bisa meletakan Smartphone anda pada tempat yang stabil seperti kursi, meja, dll, yang penting kamera tidak goyah agar cahaya light painting bisa stabil.

Nah mungkin itu saja yang dapat saya jelaskan tentang cara membuat light painting menggunkan smartphone. Semoga informasi yang saya berikan ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu bagi kita semua. Salam jepret.

Post By : Imam Sapi'i
Baca selengkapnya

Kenali Beragam Jenis Filter Lensa Serta Fungsinya

Filter lensa kamera adalah salah satu aksesoris pendukung yang wajib dimiliki dalam fotografi, benda yang umumnya berbentuk bulat dan memiliki ring besi ini memiliki beraneka macam jenis dan fungsi yang dapat disesuikan dengan kebutuhan dalam memotret.


Fungsi paling dasar dari aksesoris ini adalah untuk melindungi bagian utama lensa bagian depan dari benturan, goresan, debu dan hal lainnya yang dapat merusak optik lensa. Fungsi selanjutnya adalah memberikan efek-efek tertentu pada hasil foto semisal dalam fotografi landscape, low speed, Foto hitam putih dan efek warna lainnya.


Ukuran filter lensa kamera juga berbeda-beda menyesuaikan tipe lensa yang digunaka, untuk pembahasan lengkapnya baca Ukuran ring filter lensa kamera.

Berdasarkan Fungsinya Berikut Jenis Filter Lensa Kamera:

1.Filter Ultra Violet (UV)
Secara fisik optik pada lensa ini seperti kaca biasa berwarna bening, fungsi utamanya adalah memfilter sinar ultra violet yang masuk agar tidak memberikan efek Haze atau kabut tipis pada foto. Namun diera fotografi digital sekarang filter ini lebih ditujukan untuk melindungi fisik lensa (pengaman) dari benturan. Dipasaran filter jenis ini terdapat 2 jenis yaitu yang memakai kode UV dan UV MC (Multicoated), pada seri yang MC dari segi harga akan lebih mahal dikarenakan ada lapisan tambahan pada optiknya sehingga memberikan fungsi lebih baik pada filter tersebut.

2.Filter Polarisasi /CPL
Optik kaca pada filter ini berwarna sedikit kehitaman mirip kaca film, bagi para pemburu foto landscaper biasanya merupakan aksesoris wajib.
Fungsinya:
Meningkatkan kontras antara langit dan awan sehingga langit kelihatan menjadi lebih biru (*syaratnya warna langit memang sudah biru), selanjutnya adalah mengurangi pantulan cahaya pada kaca, benda-benda mengkilap seperti pada body mobil dan permukaan air. Jadi ketika memotret menggunakan filter ini seperti memotret pada kolam ikan, dasar kolam akan kelihatan lebih bersih tanpa pantulan cahaya di permukaan air.

3. Filter Neutral Density (ND)
Optik kaca pada filter ini berwarna sedikit kehitaman mirip kaca film, kepekatan berbeda beda sesuai tingkatannya. Juga merupakan filter wajib bagai para pemburu foto landscaper.
Fungsinya:Sesuai karakternya yang tidak mengubah arah dan karakter cahaya yang masuk ke kamera namun hanya mengurangi intensitas cahaya (menjadi lebih gelap) filter ini cocok untuk fotografi long exsposure atau foto slowspeed. Juga sering digunakan untuk pemotretan siang hari yang menggunakan diafragma besar untuk menurunkan beberapa F-stop agar foto tidak menjadi over cahaya.

4. Filter Graduated ND
Secara umum filter ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan filter ND diatas, namun perbedaannya adalah disalah satu sisi (atas atau bawah – sebaliknya) mempunyai kepekatan yang berbeda jadi bisa dikostum. Biasa digunakan oleh pemburu foto landscaper untuk memotret perbedaan tonal yang mencolok seperti memotret sunset atau sunrise di laut.

5. Filter Infrared (IR)
Filter ini membatasi spektrum warna selain sinar infrared yang masuk kedalam kamera. Hasil foto sedikit terlihat agak kemerahan.

6. Filter Close Up
Jenis filter ini biasa digunakan pada fotografi makro, fungsinya memungkinkan fungsi fokus lensa menjadi lebih dekat terhadap objek. Sebenarnya masih banyak lagi jenis filter lensa kamera yang ada dipasaran, namun beberapa sudah jarang digunakan lagi di zaman era fotografi digital karena fungsinya sudah digantikan oleh software olah digital seperti photoshop. Filter filter tersebut diantaranya Filter BW (Black and white) dan filter soft focus.

Post By : Imam Sapi'i
Baca selengkapnya

10 Hal untuk menghindari jamur pada lensa Anda

Tips dan cara merawat agar lensa kamera tidak jamuran akan menjadi pokok bahasan dalamnartikel kali ini. Sebagaimana masalah yang kerap dialami elemen optik/kaca pada umumnya, terlihat ciri-ciri atau tanda berupa bercak atau kotoran menyerupai jamur baik dalam ukuran kecil sampai ukuran besar termasuk menyerupai kabut (Fog) pada tingkat terparah.


Akibatnya hasil jepretan dari kamera menjadi tidak maksimal, mulai dari susah fokus, gambar blur, hingga terdapat noda terutama ketika membidik menggunakan diafragma (F) kecil. Sebuah lensa ibarat mata bagi kamera dslr, bagian inilah yang akan menangkap cahaya yang masuk dan kemudian diproses oleh prosessor yang terdapat pada bodi kamera sehingga menjadi sebuah gambar yang cantik. Agar tetap bekerja maksimal diperlukan metode atau perlakuan khusus dalam perawatannya sehari-hari.
Beragam kerusakan lensa secara umum disebabkan oleh kesalahan penggunaan atau perawatan dari si pemakai juga termasuk faktor-faktor non teknis lainnya. Dalam postingan kali ini akan dijabarkan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perawatan lensa kamera tersebut.
Berikut tips dan cara merawat agar lensa kamera tidak jamuran:

1. Jaga kebersihan
Tidak mengganti/membuka lensa di tempat berdebu.

2. Hindari sentuhan.
Hindari kontak langsung/menyentuh bagian optik lensa dengan jari atau tangan. Hal ini menjadi penting karena bagian tubuh seperti tangan cenderung basah dan lembab, jika menyentuh bagian optik akan meninggalkan bekas/noda. Lama-kelamaan jika dibiarkan noda tersebut dapat menjadi cikal bakar tumbuhnya jamur.

3. Hindari pergantian suhu ekstrim.
Hal ini maksudnya jika lensa digunakan berpindah tempat secara ekstrim seperti dari daerah yang bersuhu panas (pantai/daratan) ke daerah yang bersuhu dingin/kelembaban tinggi (pegunungan, lembah, goa) atau sebaliknya sangat rentan terhadap tumbuhnya jamur. Siapkan tas khusus dan sarung tas anti hujan (cover bag) apabila perlu bawa dry box. Hal ini memang agak merepotkan, namun jika di hitung dengan harga barang yang kita bawa bisa menjadi pertimbangan.

4. Gunakan kain/kertas pembersih khusus.
Jika membersihkan optik lensa hendaknya menggunakan kain/kertas khusus yang berbahan halus. Jangan menggunakan tissu yang biasa dipakai untuk perawatan tubuh, karena tissu tersebut pada umumnya bertekstur kasar sahingga dapat menyebabkan baret halus pada permukaan kaca optik.

5. Pasang filter
Pada pemotretan yang memerlukan gerak cepat dan medan ekstrim seperti dokumentasi lapangan, peristiwa dan kegiatan tertentu usahakan untuk menggunakan filter pada ujung lensa. Jenis filternya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun secara umum dapat menggunakan filter UV (ultraviolet) yang bersifat netral sehingga dapat digunakan diberbagai medan pemotretan. Selain dapat memberikan efek tertentu, filter ini dimaksudkan melindungi optik lensa dari debu dan benturan benda-benda yang tidak diharapkan.

6. Pasang Caps/penutup
Selalu tutup optik lensa dengan caps penutup selagi lensa tersebut tidak digunakan, baik dalam posisi penyimpanan ataupun sedang dalam kegiatan pemotretan.

7. Matikan tombol Af dan Vr
Pada saat lensa tidak digunakan atau disimpan dalam lemari penyimpanan dan tas kamera, usahakan mengubah pengaturan lensa dari autofocus (AF) ke mode manual (M) termasuk mode VR (Vibration Reduction). Gunanya agar jika ring focus berputar secara tidak sengaja akibat getaran dan benturan tidak memberikan pengaruh/merusak terhadap kinerja motorik pada bagian dalam lensa.

8. Pasang dengan tepat dan teliti.
Untuk menghindari kerusakan mounting lensa dan kamera, usahakan setiap kali bongkar pasang harus tepat dan teliti. Perhatikan titik kunci pada lensa dan body kamera serta tidak lupa menekan tombol kunci.

9. Siapkan Dry box (wajib)
Selalu simpan perangkat optik (lensa) dan kamera di dalam dry box (kotak kering/penjaga kelembaban) dengan suhu sesuai manual. (Baca: tips cara membuat drybox kamera sendiri mudah dan murah).

10. Membersihkan body dan unsur karet.
Sejauh ini untuk point ke 10 penulis menggunakan kombinasi minyak kayu putih dan kain halus untuk membersihkan body lensa dan kamera. Bahan ini hanya referensi saja (kesalahan penguunaan dan resiko tanggung sendiri). Kenapa? bahan tersebut lebih cepat mengering dan memiliki kandungan air yang sedikit. Sehingga dianggap tidak membahayakan pada bahan-bahan yang terkena, juga mampu mengangkat kotoran yang lengket pada bahan plastik termasuk bahan karet seperti pada ring fokus dan ring zoom lensa. Catatan: bahan tersebut jangan sampai terkena komponen optik dan kaca.

Itulah beberapa tips merawat dan cara agar lensa kamera tidak jamuran, jika sudah terlanjur terkena jamur simak juga cara menghilangkan dan membersihkan jamur pada lensa kamera atau sering disebut dengan “cuci lensa”

Post By : Imam Sapi'i
Baca selengkapnya

TIPS MEMOTRET "BOKEH"




Kata Bokeh berasal dari bahasa Jepang yang artinya kabur atau blur. Sedangkan pengucapannya sendiri juga masih dalam perdebatan, tetapi kebanyakan fotografer sepakat mengucapkannya dengan kata “bouquet”.

Bokeh dijadikan sebagai pendukung sebuah foto agar menjadi lebih menarik, meski dalam beberapa hal, foto kumpulan bokeh juga bisa menjadi karya seni yang indah. Tidak ada standar pasti tentang kualitas bokeh, seseorang boleh saja menilai bagus tapi belum tentu bagus untuk orang lain. Setiap fotografer tentu punya ide dan konsepnya sendiri bagaimana ingin menempatkan bokeh dalam sebuah foto. Karena itu, sangat penting bagi fotografer terutama bagi yang pemula untuk mengetahui teknik-tenik menciptakan foto bokeh demi mewujudkan konsepnya masing-masing.

Lensa, meskipun menjadi salah satu faktor utama namun bukanlah satu-satunya yang berperan dalam menciptakan bokeh. Ada beberapa tips untuk bisa menciptakan bokeh terbaik dalam foto yang kamu ambil. Yang dimaksud besar di sini adalah menggunakan angka aperture (f) terkecil sesuai dengan lensa yang kamu gunakan. Aperture besar akan menurunkan daerah fokus lensa atau yang lazim disebut depth of field. Dengan titik fokus yang sempit, maka semua objek di luar titik fokus tersebut akan nampak blur dan ini yang akan menciptakan bokeh. Makin besar bukaan maksimal lensa yang ditandai dengan f kecil, maka semakin banyak cahaya yang akan masuk ke dalam sensor. Semakin banyak cahaya masuk, maka semakin rendah daerah fokus lensa, sehingga hanya ada sedikit area yang tetap tajam dan sisanya akan out of focus. Atau dengan kata lain terciptakan bokeh.

Lensa tele pada umumnya tidak disukai karena kualitas foto yang dihasilkan tidak terlalu bagus (meski ada pengecualian untuk beberapa lensa premium). Namun, jika kamu memang punya lensa tele, coba untuk praktekkan hal ini. Arahkan lensa untuk fokus kepada suatu objek dan mengisolasi dari lingkungannya. Meski hasilnya tergantung kepada kualitas lensa, tetapi dengan cara ini bisa tercipta bokeh yang indah.

Semakin dekat kamu dengan objek, maka semakin kabur gambar yang dihasilkan. Setiap lensa mempunya titik fokus masing-masing, gunakan cara ini untuk bisa fokus pada objek dan membuat blur lingkungan sekitarnya. Cara ini bisa digunakan untuk semua lensa, tetapi untuk efek yang lebih dramatis bisa menggunakan lensa makro. Jika sudah familiar dengan teknik bokeh di atas, kamu bisa mulai bereksperimen menciptakan bokeh dengan bentuk yang kamu inginkan. Cara ini cukup populer dalam beberapa tahun terakhir. Caranya mudah, buat tutup lensa dari karton dengan lubang bentuk bokeh yang diinginkan.




Post By : Muhammad Razly
Baca selengkapnya

Selasa, 27 Desember 2016

TIPS MENGATUR KAMERA SAAT MEMOTRET MALAM HARI

TIPS MENGATUR KAMERA SAAT MEMOTRET MALAM HARI



     Untuk fotografer pemula seperti saya, mengambil gambar pada malam hari bukanlah perkara mudah. Sangat jauh berbeda bila dibandingkan mengambil gambar pada siang hari. Faktor pendorong untuk dapat menghasilkan gambar yang bagus saat malam hari ialah pengaturan kamera yang dianggap pas sehingga foto yang diambil terlihat sangat jelas. Berikut tips menyetting kamera dari saya :

1. Diagfragma kecil, kisaran f3,5 sampai f4
2. Menggunakan ISO besar (tergantung kondisi gelapnya seperti apa)
3. Menggunakan flash (saat tidak memungkinkan nya mengatur diagfragma maupun mengatur ISO)

Post by : Rezky Perdana 
Baca selengkapnya

Rabu, 07 Desember 2016

Galeri foto Aninditiya di 2nd Anniversary KFM

Tanggal 23 Oktober 2016 kemarin Komunitas Fotografer dan Model merayakan 2 tahunnya komunitas mereka. Nah kebetulan saya ikut meramaikan di acara tersebut pastinya seru banget bisa moto motin model yang kece abiss. Salah satunya ada Aninditiya, salah satu model top nya KFM, dibawah ini saya share hasil jepretan saya dengan in frameAninditiya






 Segitu dulu yaa fotonya, nanti akan diupdate

Diposting Oleh : Ricky Junaidi
Baca selengkapnya

Galeri foto Ra Fahra di 2nd Anniversary KFM

Tanggal 23 Oktober 2016 kemarin Komunitas Fotografer dan Model merayakan 2 tahunnya komunitas mereka. Nah kebetulan saya ikut meramaikan di acara tersebut pastinya seru banget bisa moto motin model yang kece abiss. Salah satunya ada Ra Fahra, salah satu model yang masih bisa dibilang remaja tapi udah punya basic modelling, dibawah ini saya share hasil jepretan saya dengan in frame fahra






Segitu dulu yaa fotonya, nanti akan diupdate

Diposting Oleh : Ricky Junaidi 
Baca selengkapnya

REVIEW FUJI MIRRORLESS XM-1




      Pada kesempatan kali ini saya akan review tentang kamera mirrorless dari fuji yaitu XM-1. Kamera ini memiliki konsep desain yang compact dan stylish. Misal saja kamera X-Pro1 dan X-E1 yang lebih diperuntukan untuk profosional dan penggemar fotografi, X-M1 lebih kepada pengguna umum yang menginginkan kualitas gambar yang dapat diandalkan dengan pengopersian yang lebih mudah.
Fuji XM-1 dihadirkan dengan konsep retro dengan tampilan modern, kualitas body yang baik dan nyaman digenggaman, tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan sehingga tangan lebih stabil saat melakukan jepretan tanpa bantuan tripod. 
      XM-1 juga dibekali sensor APS-C X-Trans CMOS 16.3 megapiksel, serta memiliki susunan filter yang unik pada X-Trans CMOS nya.Tidak hanya menawarkan ISO tinggi hingga 25600, namun kualitas menangkap gambar di kondisi low light pada ISO 6400 pun masih terlihat baik-baik saja. Salah satu yang menjadikan banyak orang menyukai X-M1 juga adalah karena mampu memotret di bawah cahaya rendah dengan tetap tidak minim noise.
Fuji XM-1 dapat melakukan pengambilan foto bebas stres dengan waktu start-up 0,5 detik, jeda waktu rana 0,05 detik dan kecepatan kontinue 5,6 frame per detik. Respon cepat dan baik ini berkat dukungan prosesor II EXR.
      Pada fuji XM-1, kita dapat menemukan filter efek yang berbagai yaitu Toy Camera, Miniature, Pop Color, High-key, Low-key, Dynamic Tone, Soft Focus, Partial Color dan sebagainya. 
Seperti pada mirrorless camera lainnya, Fujifil X-M1 mendukung teknologi nirkabel untuk bisa terkoneksi dengan smartphone untuk kemudian upload foto, video ke jejaring sosial.

Post by : Rezky Perdana
Baca selengkapnya