Jumat, 25 November 2016

(REVIEW) Canon 650D

Kamera Canon 650D merupakan kamera DSLR tingkat pemula Canon yang diluncurkan tahun lalu, dan meningkat fitur-fiturnya cukup banyak dibandingkan kamera sebelumnya yaitu Canon 600D. Fitur-fiturnya malah lebih dari kakak kelasnya Canon 60D. Dan sempat memusingkan banyak calon pembeli/upgraders. Sebenarnya, Canon sudah meluncurkan pengganti untuk kamera ini, yaitu 700D, tapi perbedaannya terlalu sedikit dan tidak penting.
Beberapa saat lalu, saya membeli Canon 650D dengan paket lensa 18-135mm IS STM untuk kebutuhan mengajar di kupas tuntas kamera DSLR Canon. Dan setelah memakai kamera ini saat demonstrasi foto portrait outdoor dan indoor, saya jadi lebih mengenal 650D. Dalam pengoperasiannya, kamera 650D ini mirip dengan kamera-kamera DSLR Canon tingkat dasar/pemula lainnya.

 

 

BADAN KAMERA

Jumlah tombol dan kenop pengendali tetap sama. Bedanya ada yang sedikit lebih kecil, ada yang lebih besar. Tombol ISO misalnya, ukurannya lebih besar daripada kamera Canon 550D dan letaknya lebih enak dijangkau dengan jari. Untuk antar muka tombol-tombolnya bisa dibilang oke dan pegangan juga pas, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. (Sebagai info tangan dan jari-jari saya agak kurus dan tidak besar).
Ukuran 650D tidak terlalu besar, tapi tidak bisa dibilang kecil. Sedikit lebih berat (50g) dari 550D dan sekitar 0.5-1 cm. Dimensi yang lebih bongsor ini akibat dari penambahan layar LCD lipat. Dibagian atas kamera, ada microphone stereo yang lumayan buat merekam suasana lingkungan. Casing 650D masih sama dengan kamera tingkat dasar pendahulunya yaitu dari bahan plastik keras. Lebih baik daripada bahan di kamera Canon 1100D tapi finishingnya tidak sebaik Canon 700D atau 60D.

 

KUALITAS GAMBAR

Canon 650D memiliki sensor APS-C 18 MP yang sudah teruji dan sudah dipakai diberbagai kamera Canon dari 550D, 700D, 60D dan 7D. Di satu sisi, cukup disayangkan bahwa Canon belum juga meng-upgrade kualitas sensor kamera yang sudah berumur kurang lebih 3 1/2 tahun. Di sisi lain, sensor gambar ini tidak jelek terutama saat memakai lensa berkualitas tinggi dan ISO dibawah 400. Tapi kadang-kadang, meski memakai ISO rendah, daerah bayangan yang gelap sering muncul noise (bercak-bercak). Sebagai perbandingan, pesaing utama Canon, Nikon sudah memperbaharui kualitas sensornya selama dua kali selama 4 tahun terakhir yaitu dari sensor 12 MP (D5000, D90, ke 16 MP (D5100, D7000) dan kemudian 24 MP (D3200, D5200 dan D7100).
Meski di sisi kualitas gambar agak mandek, tapi kalau bicara fitur teknologi baru, Canon sedikit diatas angin. Canon 650D ini adalah kamera DSLR pertama yang memiliki fitur layar sentuh, sehingga kita bisa berinteraksi dengan layar seperti saat kita memainkan ponsel pintar. Layar sentuh memudahkan untuk mengganti setting kamera, memilih subjek untuk difokuskan dan juga untuk membuat foto. Teknologi lain yang dikembangkan Canon yaitu hybrid CMOS sensor, yang membuat autofokus saat live view menjadi lebih cepat.  Lalu ada juga perkembangan teknologi lensa dengan diluncurkannya STM (Stepper motor) yang membuat autofokus lebih mulus dan senyap.
Lensa 18-135mm f/3.5-5.6 IS STM yang dipaketin adalah lensa yang dirancang untuk multifungsi karena jarak fokusnya cukup lebar, dari 18 sampai 135mm. Oke banget buat jalan-jalan. Ukurannya tidak terlalu panjang. Beratnya hampir seberat kamera, yaitu sekitar 460 gram Cocok disandingkan dengan Canon 650D.
Kualitas foto yang dihasilkan sangat baik dan tajam saat pencahayannya tepat. Latar belakang juga bisa dibuat blur saat memakai di jarak fokus telefoto (70-135mm). Namun karena bukaan lensa yang tidak besar (sekitar f/5-5.6 di jarak fokus tele), maka blur latar belakangnya tidak se-ekstrim lensa bukaan besar seperti 50mm f/1.8 atau 70-200mm f/2.8.
AUTOFOKUS
Modul autofokus di kamera ini sama dengan yang dimiliki kamera kelas menengah seperti Canon 40D, 50D dan 60D. Modul ini terdiri dari sembilan titik fokus yang menyebar seperti bentuk berlian/diamond dan kesembilan titik ini berjenis silang, yang lebih sensitif dan cepat. Dalam praktiknya, memang kinerja kecepatannya sangat baik.
Untuk autofokus saat live view, ceritanya sedikit berbeda. Pergerakan autofokus memang cukup mulus dan tidak bersuara, tapi masalahnya adalah sebelum mengunci autofokus, akan terjadi pergerakan hunting bolak balik terlebih dahulu. Di kondisi cahaya gelap misalnya di dalam kamar, dan saat pencahayaan/warna berkontras rendah, seringkali autofokus cuma maju mundur tapi tidak mengunci fokus.
Sayangnya juga, untuk bisa manual fokus, kita harus menggeser tuas AF/MF dulu di lensa 18-135mm karena tidak ada “manual override”. Di lensa yang kelasnya lebih tinggi, kita dapat langsung memutar barrel fokus secara manual untuk mencari fokus jika autofokus gagal.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan Canon 650D adalah kamera dengan fitur yang cukup lengkap dan baik untuk kalangan pemula dan semi-profesional. Sayangnya fitur yang cukup canggih ini tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas gambar yang sudah sejak tahun 2010. Lensa Canon EF-S 18-135mm IS STM merupakan pasangan yang cocok untuk kamera ini. Kombinasi 650D dan 18-135mm STM cukup baik untuk memotret macam-macam jenis fotografi seperti landscape, portrait, candid, olahraga, liputan acara, dll. Meskipun tentunya tidak sesempurna lensa yang lebih khusus.
Kelebihan Canon 650D
  • Kinerja autofokus saat mengunakan jendela bidik optik cepat dan bekerja dengan baik
  • Implementasi layar sentuh sangat baik
  • Ada layar LCD lipat yang memudahkan untuk merekam foto & video
  • Lampu kilat dapat digunakan untuk memberi instruksi ke flash Canon yang dilepas dari kamera (wireless flash)
  • Tata letak tombol baik dan mudah dijangkau
  • Jumlah tombol cukup lengkap untuk ukuran kamera tingkat dasar
Kekurangan Canon 650D
  • Autofokus saat live view sering hunting (mencari-cari fokus)
  • Kualitas foto cukup baik, tapi sedikit ketinggalan dari kamera pesaing
  • Tidak ada lampu pembantu autofokus khusus. Kamera akan memancarkan kilatan flash berulang-ulang yang dapat mengganggu subjek)
  • Sistem Auto ISO yang tidak begitu optimal dalam memilih ISO yang paling cocok dengan kondisi pencahayaan
Post By : Muhammad Razly



Bagikan

Jangan lewatkan

(REVIEW) Canon 650D
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.